S͒E͒L͒A͒M͒A͒T͒ B͒E͒R͒K͒U͒N͒J͒U͒N͒G͒ ϐנєиαя ϐℓοg нοмє: Juni 2019

Halaman

Sabtu, 01 Juni 2019

Perbedaan fitri dan fitrah kembali suci di hari raya lebaran

Gadget jenar

Bidar alam

Hari kemenangan,hari raya lebaran idul fitri umat muslim

. perbedaan fitri dan fitrah kembali suci di hari raya lebaran

Moment lebaran-pada saat jelang hari raya lebaran bagi masyarakat umum Indonesia sudah menjadi tradisi mudik ke kampung halaman setelah sekian bekerja merantau ke kota-kota berbagai pelosok negeri.
Setelah sampai ke kampung halaman pada saat hari raya tiba mulai berkunjung ke sanak saudara terlebih dahulu setelah itu baru ke lingkungan warga sekitar jika masih punya banyak waktu,dan sebenarnya mengunjungi sekitarnya tidak ada anjuran karena sudah bisa ketemu di masjid /musholla juga mungkin di lapangan ketika setelah sholat id sebenarnya sudah cukup.
Tetapi tidak bisa untuk di pungkiri karena sudah menjadi tradisi ketika moment lebaran di Indonesia dengan sebutan halal bi halal.
Sejarah awal adanya halal bi halal ini jika tidak salah berawal dari presiden RI pertama bung karno ketika bangsa mengalami agresi serta para elit politik saling bertengkar tidak bisa di satukan karena banyaknya berbedaan antara suku bangsa hingga adanya ediologi komunisme.
Setelah itu bung karno memanggil KH. wahab khasbullah seorang ulama untuk meminta pendapat cara menyatukan bangsa Indonesia serta harus dengan kata yang berbeda agar semua kalangan bisa menjadi satu keutuhan dan tercetuslah nama halal bi halal yang berarti semua bisa bertemu menjadi halal dan di halalkan.
Sehingga berlanjut sampai saat ini.
Walaupun sebenarnya sudah ada halal bi halal itu sejak kerajaan islam di jawa,sang raja mengumpulkan semua para punggawa serta prajurit untuk sungkem di moment hari raya,namun belum ada kata halal bi halal pada era itu.
Pencetus kata itu pertama adalah bung karno dengan kh wahab khasbullah.(menurut sumber alim ulama Indonesia).
Namun demikian saling kunjung mengunjungi adalah bukan termasuk kategori beribadah karena sudah menjadi tradisi untuk kebersamaan,sebab silaturahim itu bisa dilakukan kapan dan dimana saja tidak hanya moment di hari raya.

Baca juga:

.cara desain tema bawaan blogspot.
.mengenal webmaster tool baru google search consule.
.cara mudah berteman di media sosial facebook.
.cara pasang tombol share di web/blog.
.menampilkan populer post bawaan blog ke versi mobile.
.cara mendaftar feedbarner untuk blog.


gambar
Moment hari raya lebaran sering kita dengar dengan kata fitri dan fitrah.
Dua kata hampir serupa,akan tetapi mempunyai makna yang berbeda.
Seperti dua warna benda tebal yang menarik,kata fitri tidak sama dengan fitrah,serta beda arti juga penggunaanya,walaupun dalam pengucapan hampir sama.
Menurut para ulama berikut keterangannya.

(Kata fitrah)
Dalam alqur'an disebutkan:

Hadapkanlah wajahmu dengan lurus ke agama Allah (tetaplah atas) fitrah allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu,tidak ada perubahan pada fitrah allah.(QS. Ar-Rum:30).

Pada setiap manusia yang mengubah di jalan allah dia dalam kondisi fitrah dan telah mengakui allah sebagai sesembahan yang maha esa.
Bukan hanya mengubah duniamu semata.
Makna fitrah adalah dalam keadaan suci tanpa dosa dan kesalahan.
Seperti adanya zakat fitrah yang berarti mensucikan harta yang kita punya.

Kata fitri (afthara yuftiru)

Fitri berasal dari kata afthara yuftiru dalam bahasa arab yang berarti dibuka dan tidak melakukan puasa lagi. Kata idul fitri sebagai hari raya atau dengan kata lain hari kemenangan serta di meriahkan setelah melakukan puasa ramadhan sebulan penuh. Inilah saat berbuka puasa yang sebenarnya,adalah dimana hari raya telah tiba dan itulah makna kata fitri (buka)

Menurut ulama tentang anjuran menyegerahkan berbuka :
Dari Abu hurairah r.a,rasulullah s.a.w bersabda:
Agama islam akan senantiasa menang,selama masyarakat (islam) menyegerakan dalam berbuka,karena orang yahudi dan nasrani mengakhirkan waktu dalam berbuka.(HR. Ahmad 9810,Abu daud 2353,ibn hibban 3509)

Istilah kata suci seperti bayi di hari raya sering kita dengar di moment lebaran islam.
Hari raya idul fitri adalah kembali suci dan banyak yang mengatakan semua dosa di ampuni dan menjadi suci setelah sebulan penuh berpuasa.
Adakah ini salah persepsi?
Padahal bulan ramadhan saja adalah bulan suci dan jika kita salalu memohon untuk diterimanya atas izinnya akan di ampuni,serta sudah suci sejak datangnya bulan ramadhan.
Jika kita semua mencoba untuk melihat dari para orang saleh terdahulu,mereka semua selalu memohon atas ridhanya apa yang mereka lakukan karena tidak ada yang tahu siapa yang dikehendaki oleh yang maha agung.
Apakah kita semua sebagai umat Muslim bisa mengklaim dengan (kaffarah) penghapus dosa di hari raya?
Waallahu a'lam,kita semua manusia tidak ada yang tahu atas rahasia allah (s.w.t)
Datang dibukanya hari raya idul fitri setelah sebulan penuh kita hanyalah bisa meriahkan dengan ucapan (minal aidin wal faidzin) mohon maaf lahir dan batin.

Silakan jika yang membaca bisa bagi masukan untuk melengkapi kekurangan artikel ini.